Misteri Terlarang

Mengapa Tidak Boleh Tidur Tengkurap ?


Tidur merupakan salah satu bentuk istirahat bagi tubuh. Melalui tidur diyakini akan merenggangkan otot-otot tubuh yang kaku setelah seharian beraktivitas. Kualitas tidur merupakan sumber kesegaran, tenaga, dan vitalitas yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan produktivitas keesokan harinya. Kualitas tidur adalah kebutuhan mutlak yang sama pentingnya dengan makanan bergizi dan olahraga.
“Oleh karena itu perlu dipahami mengenai posisi tidur ideal termasuk pola tidur yang sehat,” terang dr Hengky Indradjaja. Hengky yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi ini menuturkan posisi tidur ideal adalah posisi yang mengikuti bentuk dari tulang belakang.
Karena idealnya posisi tidur harus mengikuti  bentuk tulang belakang, maka berbaring atau terlentang adalah posisi tidur yang sangat dianjurkan. “Karena pada posisi terlentang kondisi tulang belakang benar-benar pada posisi yang seharusnya,”  Hanya saja, lanjutnya, tidur sangat dipengaruhi jenis tempat tidur yang digunakan. Tentunya akan berbeda antara tidur di kasur dengan di spring bed.
Walaupun sebagian orang memiliki kebiasaan dalam posisi tidur, bahkan hanya nyaman dengan satu posisi tidur. “Kendati demikian setiap orang bisa memiliki posisi tidur yang nyaman, tetapi tetap saja secara umum untuk kebaikan ototnya kondisi tidur harus lurus (terlentang),” beber Hengky.
posisi tidur terlentang ada pengecualian untuk bayi. “Kalau untuk bayi lebih bagus posisi tidur tengkurap karena bisa lebih nyaman,” sebutnya. Ini mengingat kondisi tulang belakang bayi yang belum begitu kuat. Hanya saja, timpalnya, tentu saja tetap perlu bagi bayi tidur dalam posisi terlentang.
tidur  dalam posisi miring tidak jauh berbeda dengan tidur dalam posisi terlentang. Namun, lanjutnya, dalam waktu yang lama tidur dalam posisi miring dapat membuat tangan menjadi terhimpit. “Sehingga tentunya aliran darah tidak lancar, makanya ada yang saat terjaga dari tidur tangannya kesemutan,” tutur dokter berkacamata ini.
Sementara posisi tidur tengkurap, dapat mengganggu pernapasan. Posisi paru-paru sebagai organ pernapasan yang terletak di bawah (terhimpit) maka hal itu mengganggu pernapasan. “Apalagi jika tidur di media yang keras seperti lantai maka tentu tulang dadanya terasa sakit, bukan hanya pernapasan,” ujarnya.
Nabi Muhammad SAW melarang kita tidur menyerupai syetan. Syetan tidur di atas perutnya (tengkurap) dan bertelanjang. Manusia yang tidur dalam keadaan bertelanjang menarik perhatian syetan untuk mempermainkan auratnya dan menyebabkan timbulnya penyakit. Na’uzu billah min zaalik!

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Jin
http://www.jambi-independent.co.id/home/modules.php?name=News&file=article&sid=4451
http://psychiatrist-blog.blogspot.com/2007/11/how-this-shrink-picks-sleep-medication.html



Twitter : @ungkap_misteri
Description: Mengapa Tidak Boleh Tidur Tengkurap ? Rating: 5 Reviewer: Anonim ItemReviewed: Mengapa Tidak Boleh Tidur Tengkurap ?

0 komentar:

Posting Komentar

Bergabunglah bersama kami silahkan Klik disini

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...